Sebanyak 15 kelompok seni kuda kepang dan jathilan dari sejumlah kecamatan se Kabupaten Semarang mengikuti Festival Kesenian Tradisional yang digelar oleh SMP Mater Alma Ambarawa, Minggu (28/10). Pihak penyelenggara sengaja menggelar kegiatan festival seni bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-84 tahun.
Kepala Sekolah SMP Mater Alma Ambarawa, Suster Maria Christera OSF mengatakan, sebelum menggelar festival seni, pihaknya pada 25 Oktober 2012 telah menggelar seminar tentang kepemudaan dengan narasumber tokoh pemuda, budayawan, perwakilan dari Disporabudpar, dan anggota DPRD Kabupaten Semarang.
"Kegiatan ini didahului dengan seminar, kami sengaja menggelar festival seni tradisional dalam rangka menumbuhkembangkan bakat sekaligus memberikan ruang bagi peserta yang tergabung dalam paguyuban seni se Kabupaten Semarang," katanya kepada wartawan di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, semangat merevitalisasi makna sumpah pemuda harus dilakukan dan dikembangkan. Salah satunya dengan seni, karena seni akan menjadikan kehidupan menjadi hidup dan hidup lagi. "Melalui paguyuban seni yang sebelumnya kecil dan berpencar diharapkan bisa bergabung dan menjadi besar. Dengan berkesenian dan menerapkan pendidikan karakter kami optimis kedepan kegiatan negatif seperti tawuran antarpelajar bisa hilang," jelasnya, sembari menuturkan, pihaknya memberikan waktu sekitar 20 menit kepada paguyuban seni tradisional untuk tampil di hadapan dewan juri.
Pantauan di lapangan, hingga Minggu (28/10) sore, sejumlah perwakilan kesenian tradisional masih menunjukkan kemampuannya di hadapan dewan juri dan penonton yang memadati lapangan basket SMP SMP Mater Alma Ambarawa.
( Ranin Agung / CN32 / JBSM ) AMBARAWA, suaramerdeka.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !