PACAR - Ambarawa OnLine
Headlines News :

Indahnya Kebersamaan

Media pemersatu warga Ambarawa lintas Politic, Ekonomi, Sosial, Budaya Pertahanan dan Keamanan.

Mutiara Bangsa

.

Popular Post

Pasarpon Ambarawa adalah pasar hewan terbesar dan terlengkap di Indonesia. Kunjungi www.pasarpon.com , Sudah dapat diakses Via Facebook.
Home » » PACAR

PACAR

Written By Widi Utami on Jumat, 07 Desember 2012 | 15.17


Aku seperti memasuki dunia baru ketika memakai alat bantu dengar. Berisiiikkk. Ya Samii’, sebegini ramainya kah dunia? Pantas saja, aku sering kali heran saat pagi-pagi mendapati orang mengomel, semalam tak bisa tidur. Badai-lah, suara angin-lah, suara petir-lah, suara mesin pabrik sebelah-lah, bahkan aku pernah dibuat kalap karena mbak Umi yang ngeluh nggak bisa tidur gara-gara suara nyamuk!

Sampai sekarang, aku belum tahu bagaimana suara nyamuk itu. Bising seperti bunyi mesin gergaji kah?

Barangkali ini yang lupa kusyukuri. Aku bisa tidur nyenyak tanpa beban saat yang lain ketakutan karena suara badai, petir dan lain sebagainya.

Eh, petir? Apa nggak denger petir?

Denger sih, Cuma paling santai selimutan lagi. Yang paling kerasa malah getarannya. Terbukti saat di depan rumah kecelakaan, sampai tetangga Rt pada berlarian, aku tetep saja meringkuk dibalik selimutku. Tahu-tahu ngerasain gedebag-gedebug, bukan bunyinya, getarannya, aku baru bisa bangun. Lekas pakai jilbab, keluar lantas bertanya kepada mereka yang mukanya panik berlarian: ada apa? Dan disambut dengan bulatan mulut: ha?

Yaks. Aku juga baru tahu, sebegini bisingnya bunyi motor. Huhu, saat aku iseng tidak melepas alat saat  di kendaraan, aku hanya bisa menahan degup jantung yang nggak karu-karuan, bunyi klakson membuat jantungku serasa mau copot!

Saat aku masih di Kotabumi, kepalaku berdenyut tak karu-karuan gara-gara angkot yang nyalain sound system tanpa permisi denganku.tuing-tuing, jedug-jedug, nging-nging. Sahut-sahutan.  Huaaaa, saking paniknya aku sampai ngelepas alatnya begitu saja tanpa melihat tatapan penumpang lain yang barangkali heran dengan tingkahku.

Well. Akhirnya aku tahu jika dunia begitu bising.

Jadi selama ini duniamu begitu sunyi, ya?

Bisa dibilang begitu, tetapi duniaku ramai dari berbagai sisi. Dari tulisan-tulisan yang akrab dengan mataku. Dari berbagai kalam Kauniah Robbuna yang memanjakan mataku. Tentu saja, dari dengungan di telinga yang nggak bisa kukontrol. Kadang suaranya mirip suara senggeret, kadang mirip orang-orang lagi ngaji, lebih sering aku tak mampu mendefinisikan suara-suara itu.

Sekarang, seiring dengan terapi yang harus kujalani, aku bisa memilih kapan aku mau menikmati keheningan,  kapan aku menggunakan alat bantu dan membiasakan diri untuk menikmati bisingnya dunia. Tentu saja harus tetap survive ketika dengungan tak diundang itu bertandang.
Its very simple, dut!

Mustika Ungu, 24 November 2012

Top of Form
Bottom of Form
Share this article :

2 komentar:

  1. subhanallah...aku iri dengan alunan pena dalam pelukan jemari tanganmu,melahirkan tinta emas....:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo aku iri dengan semangat kalian, akunya lagi mlempem :(

      Hapus

Jalan baru (JB)

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ambarawa OnLine - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya