SURABAYA, KOMPAS.com — Sembilan museum Indonesia
terpilih menjadi museum terfavorit dalam tiga kategori, yaitu
sejarah/arkeologi, seni budaya, iptek/geologi/biologi, sementara tiga
museum lainnya terpilih dalam kategori pilihan editor.
Museum seni "House of Sampoerna" (HoS) Surabaya menjadi salah satu dari 12 museum terfavorit versi Litbang Majalah National Geographic Traveler edisi April-Mei 2011.
"Tim Litbang Majalah National Geographic Traveler
melakukan riset dalam dua tahap pada April hingga Mei lalu untuk 279
museum se-Indonesia," kata staf pemasaran HoS, Eka Mayasari, di
Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/7/2011).
Ia menjelaskan, riset
tahap pertama dilakukan dengan menjaring kriteria museum yang baik dan
menarik melalui diskusi panel, lalu riset tahap kedua dengan melakukan
jajak pendapat "daring" (dalam jaringan) atau online.
"Walaupun
hasil riset tidak dapat mewakili keseluruhan pandangan masyarakat,
tetapi pengalaman wisatawan dalam menikmati kunjungan ke museum
memberikan pandangan yang berbeda tentang bagaimana seharusnya museum
itu dikelola," ujarnya.
Hasilnya, sembilan museum terpilih menjadi
museum terfavorit dalam tiga kategori (sejarah/arkeologi, seni budaya,
iptek/geologi/biologi) dan tiga museum terpilih menjadi museum
terfavorit dalam kategori pilihan editor.
Sembilan museum
terfavorit adalah kategori sejarah/arkeologi diraih oleh Museum Bank
Indonesia (17 persen), Musem Sejarah/Fatahillah (13 persen), dan Museum
Nasional/Gajah (12 persen).
Untuk kategori seni budaya diraih oleh
Museum "House of Sampoerna" (16 persen), Museum Wayang (16 persen), dan
Ullen Sentalu (14 persen).
Untuk kategori iptek/geologi/biologi
diraih oleh Museum Geologi (24 persen), Museum Zoologi (20 persen), dan
Museum Gunung Merapi (17 persen).
Sementara itu, tiga museum
terfavorit dalam kategori pilihan editor adalah Museum Bahari, Museum
Kereta Api Ambarawa, dan Museum Dirgantara Mandala.
Museum HoS
yang menempati bangunan berusia 145 tahun lebih dan dikunjungi 11.000
pengunjung per bulan itu,mencatat 63 persen dari 649 responden menyukai
tata ruang atau interior, koleksi yang terpelihara dengan baik (61
persen), peragaan (58 persen), kelancaran arus kunjungan (32 persen),
kepiawaian pemandu berbahasa Inggris (30 persen), lengkap (30 persen),
dan program/acara yang menarik (30 persen).
Lain halnya dengan
Museum Geologi, yang mampu meningkatkan kunjungan dari 10 persen
wisatawan dan 90 persen pelajar menjadi 70 persen wisatawan dan 30
persen pelajar itu, mencatat 36 persen (55 responden) menyukai penataan
ruang atau interior, koleksi menarik (63 persen), dan koleksi yang
terpelihara baik (58 persen).
Untuk Museum Bank Indonesia yang
baru diresmikan pada tahun 2009 itu dinilai 80 persen memiliki penataan
koleksi yang menarik, 59 persen menyukai pemeliharaan koleksi yang baik,
lengkap (29 persen), penataan interior (71 persen), kelancaran arus
pengunjung (45 persen), dan kelengkapan fasilitas (49 persen).
Sumber :
ANT
Editor :
Jodhi Yudono
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !