Gelaran akbar Djarum 76 Trial Game kembali digelar Ikatan Motor Indonesia (IMI) serta Genta Auto & Sport di Ambarawa

AMBARAWA - Gelaran akbar Djarum 76 Trial Game kembali digelar Ikatan Motor Indonesia (IMI) serta Genta Auto & Sport. Pada putaran terakhir di Lapangan Turangga Ceta, Ambarawa, Kabupaten Semarang, lima kelas akan dipertandingkan dua hari, Jumat-Sabtu (16-17/11).

16 November 2012
Denny Orlando Kembali Beraksi

Kelas-kelas tersebut adalah free for all (FAA), campuran open, campuran lokal, minimoto, dan all-terrain vehicle (ATV).  Menurut pimpinan perlombaan Jim Sudaryanto, masing-masing kelas biasanya maksimal diikuti 75 starter dari berbagai kota di Indonesia.

Peserta yang bersaing kali ini di antaranya datang dari Semarang, Solo, Madiun, Surabaya, Yogyakarta, Tasikmalaya, dan Jakarta. "Dalam kejuaraan sebelumnya keluar sebagai juara umum Denny Orlando dari Solo. Dia untuk putaran kali ini juga ikut kembali," kata Jim, kemarin.

Dia memuji antusiasme pembalap lokal yang tinggi dengan dibukanya kelas campuran lokal. Dalam putaran sebelumnya di Madiun, Banjarnegara, Mojokerto, Sragen, Banyuwangi, Bojonegoro, Jember, Pekalongan, dan Indramayu, kelas ini selalu penuh dengan starter.

"Dalam event kali ini, panitia dan sponsor menyediakan satu unit mobil pick up bagi pemenang utama. Lomba akan dimulai pukul 16.00 hingga pukul 23.00.
Penonton kami gratiskan untuk menyaksikan pertandingan asalkan tertib berada di titik-titik yang aman," lanjutnya.

Rolling Show

Bagi peserta diberlakukan sistem satu race satu lap. Untuk desain sirkuit, lanjut Jim, panitia menggunakan sirkuit buatan yang terbuat dari mobil yang dimodifikasi, pelat baja, dan besi untuk membuat gundukan.
"Mental serta nyali pembalap memang harus teruji dan berani untuk melewati rintangan yang ada. Tipikal lintasan yang kami suguhkan jauh berbeda dibandingkan trek gundukan tanah," tandas Jim.

Sesi latihan resmi dibuka Jumat ini pukul 14.00. Sebagai promosi sekaligus pemberitahuan, penyelenggara dan sponsor kemarin melakukan kegiatan rolling show keliling Ambarawa dan sekitarnya.
Dalam acara tersebut setidaknya ada enam titik atraksi jumping yang dilalui dua pembalap asal Solo, Wahyu Gareng dan Endot Wijanarko. Titik-titik itu berada di depan Pasar Lanang, depan Museum Palagan, Pasar Projo, Pasar Kambing, Tambakboyo, dan di depan RSUD Ambarawa. (H86-65)

Liputan dari SuaraMerdeka.com juga memberitakan : Pembalap Pantang Menyerah Meski diguyur Hujan.


Meski hujan deras mengguyur Ambarawa dan sekitarnya, namun situasi tersebut tidak menyurutkan mental dari puluhan pembalap yang mengikuti Djarum 76 Trial Game putaran terakhir di Lapangan Turangga Ceta Ambarawa, semalam.
Salah satu pembalap kelas campuran lokal, Trisula (32) warga Ambarawa, mengatakan dirinya tidak memerlukan persiapan khusus untuk terjun dalam kejuaraan yang digelar oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Tengah dan Genta Auto & Sport ini.
Menurutnya, untuk mengantisipasi agar tidak keluar lintasaan karena medan licin, dia memilih mengurangi tekanan angin daripada mengganti ban.
“Tidak ada persiapan khusus, termasuk ganti ban. Yang penting tampil mantab dan siap nyali buka gas untuk menyelesaikan race,” katanya, ketika ditemui seusai lomba.
Berbeda dari Trisula, Andi Tri (27) pembalap asal Sumowono memaparkan, agar tampil maksimal dia lebih memilih mengganti ban dari tipe kering menjadi basah. Dengan begitu menurut pengguna motor Kawasaki KLX ini, performa mesin bisa keluar sempurna tanpa batasan apapun.
“Ganti ban akan lebih maksimal. Untuk itu saya memerintahkan mekanik untuk menggantinya dengan tipe basah. Dan hasilnya untuk dua kali putaran, cacatan waktu saya lebih baik dari sebelumnya,” papar Andi.

Penonton Antusias

Ajang tersebut juga mendapat sambutan yang antusias dari penonton. Mereka rela duduk berpelindung jas hujan serta membawa payung di tribune yang telah disediakan panitia. Suasana dingin menjadi hangat karena duo MC andalan Pujo Hastowo atau Mr Jo dari RRI Bandung dan Joko Purnomo atau Mr Jack dari Semarang menghibur penonton.
Pimpinan perlombaan Jim Sudaryanto menjelaskan, walaupun hujan tidak berlangsung lama pihaknya tetap melakukan antisipasi untuk menghindari pembalap cedera. Di antaranya menambahkan keset berbahan sabut kelapa pada handicap agar tidak licin saat dilalui pembalap.
“Cuaca memang tidak bisa diprediksi. Meski sudah menggunakan pawang hujan, kami tetap tidak kuasa menghadapi kuasa Tuhan. Namun race tetap kami gelar setelah lintasan kami pastikan aman untuk dilalui,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menyatakan, pihaknya bersama IMI Jawa Tengah dan Genta Auto & Sport tetap melepas pembalap di lima kelas bergengsi, meliputi kelas free for all (FAA), campuran open, campuran lokal, minimoto, dan kelas all-terrain vehicle (ATV).
Dari kejuaraan terakhir ini diharapkan akan melahirkan pembalap muda berbakat yang siap tanding dan bernyali besar untuk menaklukkan race.
“Pertarungan pembalap akan semakin sengit, Sabtu (17/11) malam karena masuk babak final. Juara diharapkan bisa memberikan pencerahan kepada pembalap lainnya agar tampil lebih maksimal di kompetisi selanjutnya,” tutur nya. (H86-73)

Sumber : SuaraMerdeka