Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Surono mengatakan, penghentian sementara dilakukan karena ada pemeriksaan dan perawatan total (overhaull) terhadap lokomotif uap dan kereta yang dioperasikan untuk wisata ini. Pemeriksaan dan perawatan total sarana untuk meyakinkan kondisi lokomotif uap dan keretanya baik dan memenuhi syarat keselamatan.
"Pemeriksaan dan perawatan menyeluruh harus dilakukan mengingat usia sarana tersebut sudah sangat tua. Lokomotif uap yang selama ini dipakai untuk menarik rangkaian KA wisata uap Ambarawa adalah lokomotif seri B 25 dan B 51, buatan pabrik Maschine Fabrik Esslingen, Emil Kessler, Jerman pada 1902," katanya.
Selama ini lokomotif uap yang sudah berusia lebih dari satu abad ini beroperasi melayani perjalanan wisata rata-rata 15 kali perjalanan wisata dalam sebulan. Rute yang dilayani adalah Ambarawa-Bedono sepanjang 10 kilometer, dan Ambarawa-Tuntang sepanjang 6 kilometer.
"Proses pemeriksaan dan perawatan total ini diperkirakan akan memerlukan waktu sekitar satu bulan. Dengan pemeriksaan dan perawatan diharapkan akan menjamin kehandalan sarana, baik lokomotif maupun kereta, aspek keselamatan penumpang dan awak kereta tetap terpenuhi," ujarnya.
Sama seperti kereta api uap Ambarawa, lokomotif uap untuk kereta api wisata Jaladara di Kota Solo belum lama ini juga baru saja menjalani overhaull. Ini diperlukan agar kondisi lokomotif uap yang sudah berusia lanjut ini tetap terjaga baik. "Karena barang tua, tentu memerlukan perawatan dan perhatian lebih agar tetap dapat dioperasikan dengan baik dan aman," terangnya.
Kereta api uap Ambarawa banyak diminati wisatawan karena memiliki keistimewaan. Disamping satu paket dengan wisata Museum Ambarawa, wisata KA uap ini adalah satu-satunya yang melewati rel dengan lintas bergigi di Indonesia. Rel bergigi tersebut terdapat antara stasiun Jambu-Bedono sepanjang 5 kilometer.
( Fani Ayudea / CN34 / JBSM )Sumber : Suaramerdeka
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !