Zona Industri Bawen, Ambarawa - Ambarawa OnLine
Headlines News :

Indahnya Kebersamaan

Media pemersatu warga Ambarawa lintas Politic, Ekonomi, Sosial, Budaya Pertahanan dan Keamanan.

Mutiara Bangsa

.

Popular Post

Pasarpon Ambarawa adalah pasar hewan terbesar dan terlengkap di Indonesia. Kunjungi www.pasarpon.com , Sudah dapat diakses Via Facebook.
Home » » Zona Industri Bawen, Ambarawa

Zona Industri Bawen, Ambarawa

Written By Faris Blog on Rabu, 17 Oktober 2012 | 05.22

Ambarawa merupakan Wilayah Segitiga Joglo Semar ( Jogja Solo Semarang), Wilayah ini menjadi wilayah strategis dalam mendirikan Industri di Jawa Tengah. Dikarenakan Kota Ambarawa sendiri sudah memiliki banyak potensi bisnis, alam dan wisatanya. Maka Lokasi Industri diletakkan di sebelah kota yaitu di Bawen. Di daerah ini banyak penduduk Ambarawa dan sekitarnya yang berkarya disana. 



Dampak Industri bagi kesuburan tanah.
Penggunaan lahan harus disesuaikan dengan daya dukungnya, karena lahan memiliki keterbatasan. Keterbatasan dapat dilihat dari kemampuan lahan antara lain kemiringan lahan, tekstur tanah, drainase, kedalaman efektif, erosi, fisiografi, geologi, dan jenis tanah (BPN, 1996:19). Pertimbangan lain karena lahan sebagai bagian dari ruang mempunyai sifat terbatas dalam kuantitas, dan cenderung mengalami penurunan dalam melayani tuntutan pembangunan. Adanya kepentingan pemanfaatan lahan yang lebih dominan daripada daya dukungnya, dapat terjadi penggunaan lahan yang melampaui kemampuannya. Sehingga dampak yang terjadi berupa degradasi lahan yaitu penurunan kualitas fisik lahan sebagai akibat adanya penggunaan lahan tidak sesuai dengan kondisi fisik lahannya. Tujuan penelitian adalah mengkaji dampak perkembangan industri terhadap perubahan kondisi lahan dengan sasaran: mengidentifikasi daya dukung lahan, dampak kondisi lahan akibat adanya perkembangan aktivitas industri. Perubahan penggunaan lahan industri menggunakan analisis metoda SIG untuk membantu dalam penggambaran peta penggunaan lahan. Metode pembobotan (skoring) untuk menganalisis data dengan membuat suatu nilai terhadap keadaan yang ada. Untuk mengevaluasi dampak yang terjadi terhadap daya dukung lahan digunakan metode matriks interaksi Leopold, yang dapat memberi informasi hubungan sebab dan pengaruh kegiatan. Kondisi sebelum dan setelah aktivitas industri terjadi perubahan kondisi untuk Segmen I Harjosari sebesar 19.61%, pada Segmen II Bawen sebesar 7.05% dan Segmen III Asinan sebesar 0.38%, semua termasuk dalam skala 1 dampaknya sangat kecil (0- 20%). Dampak yang paling berpengaruh terhadap perubahan kondisi diantaranya adalah pertama pra aktivitas industri, kondisi awal permukaan tanah bergelombang/berbukit sehingga perlu pematangan lahan, ini berdampak pada kemiringan dan ketinggian lahan, angkutan material untuk konstruksi pabrik yang melewati jalan desa membuat jalan bergelombang, retak sehingga rusak. Kedua tahap aktivitas industri (produksi), banyaknya bangunan industri dan sarana prasarana yang dibangun membuat daerah resapan air/tangkapan air berkurang, 

industri membutuhkan air bersih dan mengambil dari sumur artetis, maka cadangan air tanah berkurang dan berdampak terhadap sumur penduduk menjadi kering pada musim kemarau. Adanya kegiatan para karyawan keluar dan masuk ke industri, menyeberang jalan, kendaraan umum yang parkir, menyebabkan kemacetan lalu lintas pada jam-jam pergantian waktu kerja. Aktivitas pengangkutan bahan baku dan hasil produksi dari dan ke industri dengan truk container yang bertonase besar membuat jalan menjadi bergelombang ini terjadi di daerah turunan dan tanjakan jalan. 

Segmen I Harjosari lebih didominasi oleh industri besar dari 10 buah industri yang ada, 9 buah diantaranya industri berskala besar terdiri dari tekstil, minuman ringan, karton dan kertas dan hanya satu industri berskala kecil yaitu gas CO2. Harjosari menjadi lokasi pengembangan industri karena didukung beberapa hal seperti: daya dukung lahan yang tinggi, dan kedekatannya dengan lokasi industri yang sudah berkembang terlebih dahulu yaitu di Karangjati dan Bergas. Maka arahan pengembangan untuk aktivitas industri sebagai prioritas I: Zona I Harjosari-Lemah Ireng daya dukung lahan tinggi dan tersedianya lahan kosong serta sangat sesuai untuk dialihfungsikan sebagai lahan industri, prioritas II: Zona III Asinan daya dukung lahan sedang dan belum banyak terdapat lokasi industri, prioritas III: Zona II Bawen daya dukung lahannya rendah karena sudah banyak lahan permukiman.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Jalan baru (JB)

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ambarawa OnLine - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya