Terlihat seorang wanita mondar-mandir
di ruang
tunggu salah satu rumah sakit di Ambarawa,
Jawa
Tengah. Terlihat wajahnya
tegang dan khawatir. Ternyata, adik dari wanita tersebut masuk UGD dalam
keadaan yang kurang cukup baik, yaitu terkena sakit jantung. Padahal usianya masih 22 tahun. Parahnya, sakit jantung
tersebut didapatinya bukan karena faktor kongenital atau keturunan, akan tetapi setelah di
diagnosis, rokok
dan alkohol penyebabnya. Entah sejak usia kapan dia merokok sampai di usia 22 tahun sudah terkena
penyakit jantung. Hingga akhirnya, laki – laki tersebut harus di rujuk di rumah
sakit di rumah sakit khusus penyakit jantung.
Rokok,
memang bukan barang asing lagi bagi kita. Di tempat-tempat umum, sering kita
jumpai orang yang merokok. Tidak peduli lagi usianya. Tidak peduli lagi status
sosialnya. Tidak peduli lagi jenis kelaminnya. Namun, banyak juga orang yang ‘alergi’
dengan benda bernama rokok itu. Saat ikut menghisap asap rokok, biasanya paru –
paru mengirimkan sinyal ‘tidak suka’ atau penolakan
seperti batuk – batuk, dada sakit, dan sesak nafas.
Dewasa
ini, tidak hanya laki – laki yang terlihat ‘asyik’ dengan rokok, para wanita
pun banyak terlihat merokok. Sering saya jumpai perempuan merokok ditempat
umum. Pernah, pada saat saya sedang makan di salah satu cafe di Salatiga,
beberapa perempuan sedang merokok, usia mereka masih usia sekolah, sekitar usia
SMA. Tidak ada rasa malu dalam diri mereka, bahkan mereka terlihat bangga dan
merasa gaul dengan merokok. Mereka berani merokok, tapi tentu saja mereka
ketakutan apabila ketahuan oleh guru atau orang tuanya. Orang-orang yang berani
berbuat tetapi tidak berani mempertanggung jawabkan apa yang diperbuat.
Smet
(1994) berpendapat bahwa usia pertama kali merokok umumnya berkisar antara usia
11-13 tahun dan mereka pada umumnya merokok sebelum usia 18 tahun. Perkenalan
dengan rokok, biasa dimulai sejak masa SMP dimana remaja dikenalkan kepada
rokok oleh lingkungannya. Biasanya, remaja pertama kali merokok karena desakan
dari teman-temannya untuk dapat diterima di pergaulan atau dipandang keren oleh
lawan jenis dan temannya. Selain itu, remaja mencoba rokok untuk pertama kali
disebabkan rasa ingin tahu dan rasa penasaran pada benda bernama rokok itu.
Karena rokok mengandung nikotin yang berperan sebagai zat yang menimbulkan
kecanduan sehingga jika remaja pernah merokok, maka dapat menjadi seorang
pecandu rokok.
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan
mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia beracun yang membahayakan dan boleh
membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu menyerupai satu sedutan maut. Di
antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium-201)
dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai
(ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai
(arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut”
bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan banyak lagi.
Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar,
Nikotin dan Karbon Monoksida.
jenis racun yang tersimpan pada rokok |
Tar.
Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan
substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar
tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen
yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.
Nikotin, yang
terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 ng, dan semuanya diserap,
sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml. Nikotin bukan
merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti
dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik.
Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan
kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif.
Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan
keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah
untuk berhenti. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon
kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah.
Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin
meninggi, berakibat timbulnya hipertensi. Efek lain merangsang berkelompoknya
trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan
menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang
berasal dari rokok
.Karbon
Monoksida (CO). Gas
CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh
pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan
sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja.
Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau orang
yang berada dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3
bagian saja, yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus pinggir
(side – stream) akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan
menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar. Gas CO mempunyai kemampuan
mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih
kuat dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen
udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin
kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen).
Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu
melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses
spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak
dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh
darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di
kaki, di saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil.
SIMPAN UANGMU UNTUK BERKARYA DAN BERBUDAYA |
Inilah
penyakit-penyakit akibat/dampak dari merokok :
1. Penyakit
jantung
Rokok
menimbulkan aterosklerosis atau terjadi pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi
ini merupakan penumpukan zat lemak di arteri, lemak dan plak memblok aliran
darah dan membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penyakit jantung.
Jantung harus bekerja lebih keras dan tekanan ekstra dapat menyebabkan angina atau nyeri dada. Jika satu arteri atau lebih menjadi benar-benar terblokir, serangan jantung bisa terjadi.
Jantung harus bekerja lebih keras dan tekanan ekstra dapat menyebabkan angina atau nyeri dada. Jika satu arteri atau lebih menjadi benar-benar terblokir, serangan jantung bisa terjadi.
Semakin
banyak rokok yang dihisap dan semakin lama seseorang merokok, semakin besar
kesempatannya mengembangkan penyakit jantung atau menderita serangan jantung
atau stroke.
2. Penyakit
paru
Risiko
terkena pneumonia, emfisema dan bronkitis kronis meningkat karena merokok.
Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Penyakit paru-paru ini dapat berlangsung dan bertambah buruk dari waktu ke waktu sampai orang tersebut akhirnya meninggal karena kondisi tersebut. Orang-orang berumur 40 tahun bisa mendapatkan emfisema atau bronkitis, tapi gejala biasanya akan*jauh lebih buruk di kemudian hari, menurut American Cancer Society.
Penyakit paru-paru ini dapat berlangsung dan bertambah buruk dari waktu ke waktu sampai orang tersebut akhirnya meninggal karena kondisi tersebut. Orang-orang berumur 40 tahun bisa mendapatkan emfisema atau bronkitis, tapi gejala biasanya akan*jauh lebih buruk di kemudian hari, menurut American Cancer Society.
3.
Kanker paru dan kanker lainnya
Kanker
paru2 sudah lama dikaitkan dg bahaya rokok, yang juga dapat menyebabkan
terhadap kanker lain seperti dari mulut, kotak suara atau laring, tenggorokan
dan kerongkongan. Merokok juga dikaitkan dengan kanker ginjal, kandung kemih,
perut pankreas, leher rahim dan kanker darah (leukemia).
4.
Diabetes
Merokok
meningkatkan resiko terjadinya diabetes, menurut Cleveland Clinic. Rokok juga
bisa naik menyebabkan komplikasi dari diabetes, seperti penyakit mata, penyakit
jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, penyakit ginjal dan masalah kaki.
5.
Impotensi
Rokok
merupakan faktor resiko utama untuk penyakit pembuluh darah perifer, yang
mempersempit pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh bagian tubuh.
Pembuluh darah ke p3nis kemungkinan juga akan terpengaruh karena merupakan
pembuluh darah yg kecil & dapat mengakibatkan disfungsi ereksi/impoten.
6.
Menimbulkan Kebutaan
Seorang
yang merokok menimbulkan meningkatnya resiko degenerasi makula yaitu penyebab
kebutaan yang dialami orang tua. Dalam setudi yg diterbitkan dalam 'Archives of
Ophthalmology' pada tahun 2007 menemukan yaitu orang merokok empat kali lebih
mungkin dibanding orang yang bukan perokok untuk mengembangkan degenerasi
makula, yg merusak makula, pusat retina, dan menghancurkan penglihatan sentral
tajam.
7.
Penyakit mulut
Penyakit
mulut yang disebabkan oleh rokok antara lain kanker mulut, kanker leher,
penyakit gigi, penyakit pada gigi dan nafas.
Tips Berhenti
Merokok
NB Bang IyWend: Ingat masa depan perokok tercantum pada kemasan rokok Waspadalah.. Waspadalah….
|
1. Cobalah untuk memperlambat atau
menunda
Jika muncul keinginan untuk merokok,
cobalah mengatakan pada diri sendiri untuk menundanya 10 menit lagi. Kemudian
melakukan sesuatu untuk mengalihkan perhatian. Trik sederhana ini cukup ampuh
untuk menghindarkan diri dari rokok. Ulangi sesering mungkin dengan pertambahan
waktu.
2. Jangan memperbolehkan diri merokok satu batang
Seseorang mungkin tergoda untuk
merokok satu batang untuk menghentikan keinginan yang muncul. Tapi jangan
membodohi diri sendiri, karena kebanyakan orang tidak berhasil berhenti di satu
batang rokok sehingga gagal untuk menghentikan kebiasaannya ini.
3. Menghindari pemicunya
Ketahui kondisi atau situasi seperti
apa yang membuat dorongan untuk merokok muncul, sehingga lebih mudah baginya
untuk menghindari kondisi tersebut. Jika kebiasaan merokok muncul saat
berbicara di telepon, maka peganglah pena dan kertas untuk mencoret-coret
sebagai pengganti rokok.
4. Lakukan beberapa aktivitas fisik
Aktivitas fisik bisa membantu
mengalihkan perhatian dan mengurangi intensitas dorongan yang muncul. Dengan
melakukan aktivitas fisik selama 30 menit bisa sangat membantu. Cobalaqh keluar
rumah untuk berjalan-jalan, jogging, membersihkan rumah atau menggunakan tangga
saat di kantor.
5. Melakukan teknik relaksasi
Mengatasi keinginan untuk berhenti merokok bisa membuat seseorang sangat stres, karena biasanya rokok dianggap obat stres yang baik. Karena itu cobalah melakukan teknik relaksasi, seperti teknik pernapasan, relaksasi otot, yoga, hipnosis atau pemijatan untuk mengatasi stres yang muncul.
6. Mintalah bantuan orang-orang
terdekat
Mintalah dukungan dari orang-orang di sekitar seperti keluarga, teman atau bergabung dengan support group, misalnya dengan berjalan-jalan bersama, berbagi tawa atau mendengarkan pengalaman orang yang telah berhasil berhenti merokok.
7. Ingatlah manfaat yang didapat jika berhenti merokok
Tuliskan atau ucapkan dengan suara keras alasan dan manfaat yang didapatkan jika berhenti merokok. Hal ini akan membuat seseorang merasa lebih baik, semakin sehat, mencintai diri sendiri dan juga menambah uang tabungan.
Mintalah dukungan dari orang-orang di sekitar seperti keluarga, teman atau bergabung dengan support group, misalnya dengan berjalan-jalan bersama, berbagi tawa atau mendengarkan pengalaman orang yang telah berhasil berhenti merokok.
7. Ingatlah manfaat yang didapat jika berhenti merokok
Tuliskan atau ucapkan dengan suara keras alasan dan manfaat yang didapatkan jika berhenti merokok. Hal ini akan membuat seseorang merasa lebih baik, semakin sehat, mencintai diri sendiri dan juga menambah uang tabungan.
8. Bergabunglah dengan kelompok berhenti merokok online
Bergabunglah dengan program atau kelompok berhenti merokok secara online, atau membaca blog yang memposting cara melawan keinginan untuk merokok kembali. Belajar dari orang lain yang memiliki permasalah sama akan lebh mudah dimengerti.
9. Cobalah terapi pengganti rokok
Cobalah mencari dan menggunakan terapi pengganti rokok seperti plester atau alat lainnya untuk mengatasi dorongan berhenti merokok. Jika kadar kecanduannya sudah semakin tinggi, maka terkadang dibutuhkan bantuan obat-obatan.
10. Mengunyah sesuatu
Berikan sesuatu yang bisa dikunyah oleh mulut, misalnya mengunyah permen karet, permen mint atau mencari cemilan sehat lainnya yang bisa memuaskan mulut untuk mengunyah atau menghisap.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !