Pelestarian sarana perkeretaapian Indonesia yang bernilai sejarah masih terus dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dalam hal ini Unit Pusat Pelestarian dan Benda Bersejarah. Salah satunya adalah proses evakuasi kereta kayu CR Madura (Dr I) yang berlokasi di Kompleks Dipo Kereta (KDK) Sidotopo Surabaya (27/04).
Kereta kayu yang dibuat pada tahun 1879 dan Mulai Dinas (MD) 27 - 05 - 1912 ini pertama kali dipakai oleh Perusahaan Kereta Api Swasta Madoera Stoomtram Maatschapijj (MS) sebagai kereta inspeksi. Dalam pemakaiannya kereta ini dipakai oleh Sultan Madura untuk inspeksi di lintas Madura.
Tahun 1985 kereta kayu ini ditemukan di Balai Yasa Kereta Api Kamal Madura dengan kondisi tertutup lumpur, Pada tahun tersebut juga kereta kayu tersebut dipindahkan dari Kamal (Madura) ke Sidotopo (Surabaya).
Pemindahan kereta kayu CR Madura ini dilaksanakan dari Sidotopo sampai dengan Ambarawa menggunakan kendaraan truck trailer. Rencananya kereta kayu CR Madura ini akan menjadi pajangan statis di Museum Kereta Api Ambarawa dan sebagai bahan edukasi mengenai sejarah kereta api di Pulau Madura.
"Kereta Sultan saat ini sudah ada menjadi pajangan statis di Museum KA Ambarawa. KA itu bagian dari sejarah KA di Pulau Madura," kata Vice President Pusat Pelestarian dan Bangunan Bersejarah PTKA Trenggono Adi di sela-sela pembukaan Pameran Lukisan Stasiun Cagar Budaya di Bandung, Selasa.
Pemindahan dari rel sampai dengan atas truk menggunakan forklift dengan pengawasan ketat oleh Divisi Sarana DAOP 8 SB (photo 1 & 2). |
Kereta Sultan itu merupakan salah satu dari empat objek pembenahan benda cagar budaya non bangunan. Selain itu PTKA juga mengevakuasi Lokomotif Uap unik B-5112.
Trenggono menyebutkan Kereta Sultan atau kereta kayu CR Madura (Cr-1) itu dibuat pada tahun 1879 dan Mulai Dinas (MD) 27 - 05 - 1912. Kereta itu pertama kali dipakai oleh Perusahaan Kereta Api Swasta Madoera Stoomtram Maatschapijj (MS) sebagai kereta inspeksi.
Kondisi eksisting Kereta Kayu CR Madura |
Tahun 1985 kereta kayu ini ditemukan di Balai Yasa Kereta Api Kamal Madura dengan kondisi tertutup lumpur. Pada tahun yang sama kereta kayu tersebut dipindahkan dari Kamal (Madura) ke Sidotopo (Surabaya) sebelum akhirnya tahun ini dipindahkan ke Museum KA Ambarawa.
Pemindahan kereta kayu CR Madura ini dilaksanakan dari Sidotopo sampai dengan Ambarawa menggunakan kendaraan truck trailer.
Pusat Pelestarian dan Bangunan Bersejarah PTKA pada tahun 2012 menganggarkan dana sebesar Rp10 miliar untuk merehab dan merevitalisasi enam unit bangunan cagar budaya serta empat objek non bangunan, yang salah satunya kereta kayu dari Madura itu.
Salah satu upaya menyosialisasikan, antara lain dengan rencana penggelar Pameran Lukisan di Lawang Sewu Semarang yang memamerkan lukisan sejumlah stasiun cagar budaya, termasuk proses rehab konstruksi Bangunan Lawang Sewu yang menjadi salah satu ikon wisata cagar budaya KA.
"Pameran lukisan stasiun cagar budaya tahap awal digelar di Museum dan Galeri Parahyangan Bandung, selanjutnya akan digelar di Museum Lawang Sewu 28 Oktober mendatang," kata Trenggono Adi.
(S033/R010)
Editor: Aditia Maruli
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !