AMBARAWA, suaramerdeka.com -Pemberlakuan sistem satu lajur dari arah Magelang ke arah Semarang dan pengalihan jalur dari Semarang menuju Magelang pada Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Lingkar Ambarawa (JLA) dikeluhkan oleh masyarakat.
Keluhan itu muncul setelah adanya pengendara motor dari arah Semarang yang nekat menerobos sejumlah barikade yang berada di dua titik lokasi, di antaranya pada pertigaan Bintangan Bawen dan di depan pintu masuk Jalan DR Sutomo, lingkungan Kupang Kidul Ambarawa.
Farida (37), warga Kupang Kidul mengatakan, akibat adanya pengguna jalan baik mobil angkot dan motor yang nekad menerobos barikade menuju Pasar Projo, tidak jarang pihaknya sering menjumpai kecelakaan.
Hal senada dikatakan Harianto (35) pengemudi mobil asal Sekaran, Gunungpati. Untuk menghindari terjadinya tabrakan dengan kendaraan dari arah depan, dirinya memilih berjalan menepi.
"Saya pilih aman dengan mengarahkan kendaraan ke lajur kiri saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman Ambarawa menuju Semarang, hanya saja laju kendaraan akan tersendat bila ada angkot yang berhenti untuk menaikkan atau menurunkan penumpang di depan Pasar Projo," ujarnya.
Warga dan pengguna jalan berharap pemerintah atau instansi terkait segera menyikapi banyaknya pengguna jalan yang menerobos barikade.
Terpisah, Kapolres Semarang AKBP IB Putra Narendra ketika dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya sudah berupaya untuk menghalau kendaraan dengan memasang sejumlah barikade dan mengalihkan arus dari Semarang menuju Magelang.
"Penutupan satu jalur di depan Pasar Projo dengan barikade sifatnya memang tidak permanen, meski demikian kami tetap menghimbau kepada masyarakat untuk patuh dan menaati ketentuan yang ada agar tidak berbuntut pada kecelakaan," tandas Kapolres.
( Ranin Agung / CN33 / JBSM )
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !