Jalan Lingkar Ambarawa Selesai

SEMARANG- Selesainya pembangunan Jalan Lingkar Ambarawa (JLA), pihak terkait diminta untuk segera membuka jalur tersebut. Kendaraan berat seperti, bus dan truk pun bisa memanfaatkan jalur itu.

Hal ini dinilai akan mampu mengurai potensi kemacetan yang kerap kali terjadi di Pasar Projo, Ambarawa, Kabupaten Semarang dan deretan pertokoan di sekitarnya.

Kepala Dinas Bina Marga Jateng, Danang Atmodjo mengatakan, pembangunan proyek sudah rampung. ’’Kami menjadwalkan akan dibuka Juni mendatang. Kami yakin kemacetan di Ambarawa akan teratasi dengan pembangunan jalan lingkar ini,” kata Danang.
Selama ini, lalu lintas di sekitar Pasar Ambarawa macet. Jalan lingkar ini merupakan solusi mengantisipasi kemacetan arteri nasional yang menghubungkan Jateng dan DI Yogyakarta. Adapun, proyek jalan lingkar sepanjang 7,3 kilometer itu nilainya mencapai Rp 109 miliar yang bersumber dari hibah Bank Dunia dan APBN.

Hindari Pasar Projo

Jalur itu memotong jalan dekat Terminal Bus Bawen menembus jalan pedesaan di Dusun Ngampin, Kecamatan Ambarawa. Berbeda dari jalan tol Semarang-Bawen yang hanya memperbolehkan mobil pribadi untuk melintas, nantinya JLA ini juga bisa dilalui truk dan bus.
’’Tidak ada prioritas kendaraan yang diperbolehkan melintas jalan alternatif tersebut.’’
Sebagaimana diketahui, proyek jalan lingkar ini sempat menemui kendala dengan adanya jembatan ambles di Tambakrejo, Kelurahan Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa.

Anggota Komisi D DPRD Jateng Abdul Azis menyatakan, keberadaan JLA ini sudah lama didambakan pengguna jalan yang sering merasakan kemacetan di Pasar Projo, Ambarawa.

”Pembangunan jalan lingkar Ambarawa ini patut diapresiasi. Sebab, lalu lintas di Pasar Ambarawa sering macet sehingga membuat tidak nyaman pengguna jalan,” kata politikus PPP tersebut.
Pihaknya mendesak agar jalan tersebut segera difungsikan bila memang pembangunan sudah terselesaikan. Alangkah baiknya, kendaraan berat seperti bus, dan truk bisa melintas di jalan lingkar. Pembagian lalu lintas ini penting supaya ke depannya tidak terjadi penumpukan kendaraan. (J17,H68-77)