SEMARANG, KOMPAS.com — Dalam waktu dekat wisatawan 
dapat menikmati dua rute kereta api uap bergerigi, yakni 
Ambarawa-Tuntang dan Ambarawa-Bedono, di Kabupaten Semarang. Hal ini 
seiring dengan dimulainya pergantian bantalan rel di jalur 
Ambarawa-Tuntang dari semula bantalan kayu menjadi besi.
|  | 
| Lokomotif C1218 menarik dua kereta kayu bercat krem hijau bergerak kembali ke Stasiun Ambarawa dari Stasiun Jambu, setelah sukses menapaki rel sepanjang lima kilometer pada perjalanan perdana. | 
|  | 
| Wali Kota Solo Joko Widodo mengamati lokomotif uap CC 5029 yang mulai beroperasi di Indonesia pada 1928 di Museum Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin ( 20/4/2009). | 

                  Kami perkirakan Agustus sudah bisa uji coba untuk KA uap maupun kereta diesel penarik lori. 
                
--  Eko S Mulyanto

"Rute Ambarawa-Tuntang sudah disetujui, sekarang 
tinggal menunggu penyelesaian pergantian bantalan. Kami perkirakan 
Agustus sudah bisa uji coba untuk KA uap maupun kereta diesel penarik 
lori," kata Kepala Stasiun Ambarawa Eko S Mulyanto di Ambarawa, Kamis 
(8/4/2010).
Selama ini wisatawan hanya bisa menikmati KA uap rute 
Ambarawa-Bedono sejauh 20 kilometer. Rute Ambarawa-Tuntang sepanjang 7,5
 kilometer sudah tidak dilintasi lokomotif berbadan besar sejak 25 tahun
 lalu karena bantalannya lapuk.
Menurut Lasiyo, pengawas pekerja 
pergantian bantalan di Tuntang, proses pergantian bantalan bisa rampung 
dua pekan mendatang apabila pasir dan batu sudah siap. Material itu 
diperlukan untuk memperkuat bantalan dan rel.
Pergantian bantalan 
dilaksanakan mulai dari Kilometer 29+470 sampai Kilometer 36+970 pada 
Lintas Kedungjati-Ambarawa. Adapun bantalan pengganti yang disiapkan 
mencapai 12.569 unit. Bantalan ini didatangkan dari emplasemen sejumlah 
stasiun di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Eko
 optimistis pembukaan rute baru untuk KA uap di Ambarawa-Tuntang akan 
disambut positif wisatawan. Rute ini menawarkan pemandangan alam dari 
tepian waduk alami Rawa Pening, berbeda dengan Ambarawa-Bedono yang 
didominasi lanskap pegunungan.
Menurut Eko, harga sewa kereta uap 
untuk kedua rute itu akan dibedakan. Kepastian harga sewa masih menunggu
 keputusan kantor pusat PT Kereta Api. "KA uap Ambarawa-Tuntang mulai 
Maret harga sewa dinaikkan dari Rp 3,25 juta menjadi Rp 5,25 juta. Ini 
untuk menyesuaikan dengan sewa KA uap Jaladara di Solo," ujarnya.
Akibat
 kenaikan itu, ada biro perjalanan yang membatalkan perjalanan atau 
menyatakan keberatan dan meminta harga lama diberlakukan hingga akhir 
tahun. Namun, kebijakan harga sewa ini ditentukan kantor pusat PT KA.
Data
 administrasi Museum dan Stasiun Ambarawa, tahun ini target pendapatan 
naik menjadi Rp 1,99 miliar dari tahun lalu Rp 1,4 miliar. Target 
pengguna KA uap juga naik dari rata-rata 18 menjadi 19 perjalanan per 
bulan. Di Museum KA Ambarawa terdapat dua lokomotif uap yang bisa 
beroperasi, yakni B 2502 dan B 2503. (GAL)
                            
Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
made
 


 

 
 
 
 

0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !