Area Rawa Pening 
 Keberadaan sebuah area rawa bernama Rawa Pening terkait erat dengan nama Ambarawa. Ambarawa artinya rawa yang luas (dalam bahasa Jawa, amba
 artinya luas). Rawa Pening merupakan daerah rawa yang mencakup empat 
kabupaten berbeda yang terletak di lembah Gunung Merbabu dan dikelilingi
 pegunungan. Rawa ini ditumbuhi eceng gondok yang merupakan bahan untuk 
membuat souvenir cantik dan tas untuk ekspor.
Keberadaan sebuah area rawa bernama Rawa Pening terkait erat dengan nama Ambarawa. Ambarawa artinya rawa yang luas (dalam bahasa Jawa, amba
 artinya luas). Rawa Pening merupakan daerah rawa yang mencakup empat 
kabupaten berbeda yang terletak di lembah Gunung Merbabu dan dikelilingi
 pegunungan. Rawa ini ditumbuhi eceng gondok yang merupakan bahan untuk 
membuat souvenir cantik dan tas untuk ekspor.
Ada sebuah taman di tepi danau yang buka
 pukul 08.30 sampai 21.00. Ada juga perahu yang dapat disewa sekitar 
Rp25.000,00 untuk perjalanan satu jam.
Mengambil foto-foto di sini adalah salah
 satu kegiatan paling menarik untuk Anda lakukan terutama saat matahari 
terbit dan saat langit merefleksikan perubahan warna yang indah.
Pukul 5 pagi adalah waktu sempurna untuk menunggu Matahari terbit ditangkap kamera Anda.
 Museum Kereta Api Ambarawa
Museum Kereta Api Ambarawa 
Stasiun Kereta Api Ambarawa dibangun 21 Mei 1873 dengan nama awal Willem I Railway.  Raja
  Belanda Willem I memerintahkan pembangunan stasiun ini. Ada dua jenis 
kereta api beroperasi dari Ambarawa menuju Yogyakarta melalui Magelang 
dari arah selatan..
Museum kereta api Ambarawa didirikan pada 6 Oktober 1976 di Stasiun Ambarawa untuk melestarikan lokomotif uap. Saat ini salah satu kereta api uap tersebut dapat dilihat di sepanjang jalur antara Jambu dan Secang dan juga di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Kota Ambarawa berada di ketiggian 474 
meter di atas permukaan laut, sedangkan Jambu berada di 478 meter, 
melewati Bedono pada ketinggian 711 meter dengan jarak kurang dari 5 km.
 Jalur ini kemudian turun ke Secang di ketinggian 466 meter di atas 
permukaan laut. Sebagian besar jalur ditutup tahun 1970 dengan 
pengembangan sistem jalan yang lebih baik antara Semarang dan 
Yogyakarta. Saat ini sejumlah kecil kereta api masih beroperasi bagi 
wisatawan dan charter selama musim panas dari bulan Juni hingga Agustus.
Dengan kereta wisata tersebut Anda bisa 
menikmati panorama sepanjang perjalanan berupa Gunung Ungaran dan Gunung
 Merbabu yang menjulang tinggi serta hamparan Rawa Pening di bagian 
bawahnya. Anak-anak desa akan datang menyambut Anda dengan bersorak 
ketika kereta melintas sehingga menjadi tontonan yang menarik. Seorang 
penulis, Phillips Game menjulukinya ‘Queen of the Mountain’.
Anda dapat memandang takjub panorama alam pegunungan dan hamparan perkebunan di sisi kanan dan kirinya dari dalam kereta lokomotif tua yang melewati rute Stasiun Ambarawa-Bedono sepanjang 9 km.
Museum kereta api Ambarawa ini digunakan
 hingga 1964 dan terdapat 21 lokomotif uap yang berada di utara dan di 
barat museum. 5 lokomotif uap di depo dengan 3 di antaranya masih dapat 
beroperasi dengan baik. Selain itu terdapat beberapa alat-alat kuno 
seperti mesin hitung mesin ketik, pesawat telegram, pesawat telepon, dan
 sebagainya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai tarif kereta api, Anda dapat menghubungi alamat berikut.
Museum Kereta Api Ambarawa
Ambarawa Railway Museum
Jalan Setasiun No. 1, Ambarawa.
Telepon: +62 298 91 035.
Ambarawa Railway Museum
Jalan Setasiun No. 1, Ambarawa.
Telepon: +62 298 91 035.
Tlogo Agro-tourism  
Beberapa kilometer dari Rawa Pening 
terdapat Desa Wisata Agro Tlogo. Anda akan diajak bernostalgia di tengah
 perkebunan kopi dan cengkeh. Perkebunan yang paling luas adalah 
perkebunan karet seluas sekitar 600 hektar ditambah perkebunan kopi dan 
cengkeh. Kebun buah tropis juga mengelilingi desa yang sejuk ini.
Ada juga sekitar 20 cottage dan
 16 kamar sewaan tersedia bagi Anda yang ingin membenamkan diri dalam 
kehidupan desa Jawa yang benar-benar nyata. Desa ini berada di 
ketinggian 400-675 meter di atas permukaan laut dan disebut Desa Delik. 
Lokasinya sekitar 40 km dari Semarang. Pengalaman menjadi bagian dari 
kehidupan pekebun dan merasakan suasana desa adalah pengalaman wisata 
yang sempurna.
Candi Gedong Songo  
Ambarawa, terletak di kabupaten 
Bandungan yang  juga memiliki sebuah kompleks candi Hindu-Buddha disebut
 Candi Gedong Songo. Songo berarti 'sembilan' yaitu jumlah 
candi-candi ini yang berdiri di lereng Gunung Ungaran, sekitar 9 
kilometer dari pusat kota Ambarawa. Candi dan gunung sekitarnya 
memberikan harmoni sempurna membentuk bagian tak terpisahkan dari 
lingkungan alam yang menawan.
Candi Candi Gedong Songo dibangun 
Dinasti Sanjaya Hindu abad ke-8 atau antara 730-780 SM. Saat itu Ratu 
Shima berkuasa dengan kepemimpinannya yang berkeadilan dan percaya pada 
Satu Tuhan, Sang Hyang Widhi.
Menurut keyakinan ini, tubuh manusia memiliki sembilan lubang yang perlu dikontrol. Orang Jawa menyebutnya babahan hawa sanga, yaitu sembilan lubang dalam tubuh kita yang wajib dikendalikan dengan bijak sehingga akan mengarah pada kedamian hidup.
Candi Gedong Songo ditemukan kembali 
tahun 1804 di bawah tumpukan tanah dan tetumbuhan tropis oleh Sir Thomas
 Stamford Raffles. Candi yang tersebar di 5 kelompok utama ini 
didedikasikan untuk Dewa Shiva, Brahma dan Wisnu meskipun hadir di 
beberapa lokasi.
Anda bisa berkuda dari Desa Candi ke 
kompleks untuk menikmati keindahan alamnya. Biaya naik kuda sekitar 
Rp50.000,00. Anda pun dapat melakukan tawar-menawar.
Lain-lain
Tempat-tempat menarik di sekitar 
Ambarawa adalah yang berkaitan dengan perjalanan sejarah perjuangan 
kemerdekaan antara lain Museum Isdiman Palagan dan Benteng Willem I 
sebagai tangsi tentara Belanda yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.
Kuliner
Makan di pedesaan Jawa Tengah tidak akan
 terlupakan, bukan hanya karena kelezatan rasanya di setiap gigitan 
sayuran yang dikukus, kari tradisional dan sate, tetapi juga untuk harga
 yang sangat terjangkau dan kadang akan membingungkan karena begitu 
murah harganya.
Serabi patut pula dicicipi seperti serabi ngampin atau serabi kucur yang
  terkenal dengan rasanya yang manis. Serabi ini dimasak tradisional dan
 Anda dapat menemukannya hampir di sepanjang jalan antara Semarang dan 
Ambarawa. Deretan warung dicat biru siap menanti kunjungan Anda di sana.
Kue beras semiyer juga 
lezat untuk dicoba. Kue ini bertekstur tipis namun renyah. Bahan 
utamanya adalah singkong yang tumbuh melimpah di daerah tersebut.
Pecel Mbok Kami dan Pecel Tukinem
 (didirikan oleh Veronica Tukinem) disebut-sebut menjadi salah satu 
makanan yang harus dicoba di Ambarawa. Makanan ini terdiri dari nasi 
putih dengan sayuran rebus dengan pasta kelapa di dalam daun pisang, 
ditambah beberapa kerupuk yang melengkapi kenikmatannya. Jika Anda ingin
 menambahkan beberapa pelengkap seperti ayam  goreng, telur, kari ikan, 
dan kari daging sapi, maka Anda tidak akan melupakan betap nikmat 
makanan ini. Untuk menikmati Pecel Mbok Kami dan Pecel Tukinem jangan 
lewatkan jam operasionalnya yaitu antara jam 7 pagi sampai 12 siang di 
sekitar Kantor Gotong Royong. Apabila Anda melewatkan waktu tersebut 
maka Anda bisa pergi ke rumah Nyonya Veronica Tukinem di Sanggrahan, 
dekat dengan sekolah teknik Dr Cipto.
Belanja
Anda dapat membeli tahu serasi, yaitu tahu yang sudah siap dikemas. 
Bahan tahu dari kedelai dari kota ini dikenal sebagai salah satu yang 
terbaik di Jawa Tengah. Sebuah paket berisi 8 potong tahu serasi 
dihargai sekitar Rp10.000,00. Belilah maka Anda akan merasakan bagaimana
 lezatnya kedelai dari Ambarawa. 
 


 
 
 
 
 

0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !